Sabtu (24/6/2023) ,Universitas Medan Area (UMA) mewisuda 834 lulusannya di Gelanggang Serbaguna, Kampus I Jalan Kolam Medan Estate. Wisuda kali ini mencetak sejarah baru, karena pertama kalinya UMA mewisuda lulusan Program Doktor Ilmu Pertanian, dan juga pertama kalinya UMA menyerahkan SK dua guru besar (profesor) di acara wisuda.
Rektor UMA Prof Dr Ir Dadan Ramdan MEng, MSc dalam pidatonya mengatakan, selama 40 tahun, UMA telah menunjukkan komitmen yang besar dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, khususnya di Sumatera Utara. UMA saat ini mengelola 11.000 mahasiswa aktif.
“Alhamdulillah, di Usia 40 Tahun, UMA kini berada dalam peringkat 1 versi UniRank dari 200 lebih PT se- Sumatera Utara dan PTS Terbaik ke 10 se Indonesia. UMA juga satu-satunya PTS di Sumatera Utara yang memiliki Program Doktor Ilmu Pertanian yang tahun ini merupakan tahun ketiga operasionalnya, dan saat ini mewisuda 2 orang lulusannya,” kata rektor di hadapan undangan, wisudawan dan keluarga wisudawan.
Kata Dadan, UMA juga diakui sebagai satu-satunya PTS di lingkungan LLDikti Wilayah 1 Sumut yang mendapatkan sertifikat Internasional UIGreen Metric yang tahun ini berada di peringkat 24 Tingkat Nasional, dan peringkat 172 tingkat Internasional.
“Pada kesempatan ini, kami informasikan bahwa pada tahun akademik 2022-2023, sebanyak 84 orang mahasiswa UMA berhasil mendapatkan beasiswa Bidikmisi On-going/KIP Kuliah, Beasiswa Bank Indonesia 50 orang, dan Beasiswa Pemerintah Daerah 8 orang. Selain itu Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim juga turut serta memberikan beasiswa bagi mahasiswa baru yang berprestasi/rangking di sekolah asalnya sebanyak 50 orang beasiswa bagi mahasiswa bersaudara kandung sebayak 173 orang, dan beasiswa bagi keluarga tenaga kependidikan dan dosen UMA sebanyak 25 orang,” kata rektor.
Hal ini merupakan bentuk kepedulian universitas dan yayasan terhadap keberlangsungan pendidikan mahasiswa agar dapat selesai tepat waktu dengan prestasi yang membanggakan.
Rektor juga mengingatkan, dunia telah memasuki Era Revolusi Industri, yang ditandai dengan perkembangan teknologi digital yang pesat. Karenanya, UMA telah mencanangkan pada tahun 2030 menjadi Green Digital University.
Dengan demikian, teknologi digital haruslah menjadi alat untuk memberikan kemudahan dalam memberikan pelayanan akademik dan non akademik sehingga dapat berjalan secara efektif dan efisien.
“Teknologi digital harus dapat memudahkan manusia dalam berkehidupan, mendorong manusia untuk mampu berpikir lebih cerdas, bersikap lebih kritis dalam berpikir dan bertindak, lebih arif, bijaksana, memiliki sikap empati, dan pada akhirnya menjadikan manusia sebagai khalifah Rahmatan Lil A’lamin,” kata Guru Besar Fakultas Teknik UMA seraya berharap agar lulusan Sarjana, Magister maupun Doktor UMA, dapat menjadi bagian dari insan-insan perubahan yang mampu menjadikan teknologi di Era Revolusi Industri ini sebagai alat untuk dapat membuat kehidupan masyarakat di sekitarnya lebih baik dan lebih sejahtera. Kemudian, juga mampu beradaptasi di kehidupan Abad 21 melalui kemampuan berkolaborasi, berkomunikasi, berkontribusi dan berinovasi.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim (YPHAS) Drs HM Erwin Siregar MBA dalam sambutannya mengatakan, untuk memeringati 40 Tahun UMA, pihaknya telah menerbitkan buku “Profil 40 Tahun UMA” dan buku “Yayasan Pendidikan Haji Agus Salim Berkhidmat untuk Kemajuan Bangsa”.
“Diharapkan buku ini memberikan informasi terkait perkembangan UMA dari masa ke masa kepada masyarakat dan penyemangat bagi civitas akademika UMA agar pada masa yang akan datang lebih berprestasi dan unggul di Sumut,” kata putra pendiri UMA Alm Drs H Agus Salim Siregar ini.
Berita selengkapnya di website UMA
Baca juga :